Sabtu, 01 Desember 2007

PENGARUH KARBOHIDRAT TERHADAP KARIES GIGI


     Pada dasarnya karies pada gigi geligi adalah penyakit pada usia muda. Penyebab utama karena diet karbohidrat yang sangat tinggi, yang walaupun demikian pada usia dewasa kebiasaan jelek ini sudah membaik. Anak-anak akan senang makan dan minum yang manis, jika frekuensinya tidak terkendali, karies yang sangat luas akan terjadi dan cepat berkembang. Orang yang berhenti merokok beralih pada kebiasaan memakan yang manis terutama permen yang dapat meningkatkan frekuensi karies tersebut.
     Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi, dimulai dari permukaan gigi (pits, fissure, dan daerah interproximal) meluas ke arah pulpa. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi perubahan dari pola makan.
     Ada banyak hal yang bisa menyebabkan lubang pada gigi. Terutama makanan yang manis dan kebiasaan tidak menyikat gigi. Gaya hidup dan makanan  sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut. Makanan yang sehat dan mencukupi kebutuhan gizi seseorang akan berpengaruh baik terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan, tidak terkecuali kesehatan gigi dan mulut.
Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi. Walaupun apa yang terlihat dapat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjadi lubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat saja dilihat dengan mata telanjang, terkadang diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit itu merusak gigi.

2.1. Definisi Karies
Adapun definisi  dari karies gigi di bawah ini yaitu:
1.      Karies gigi adalah salah satu dari bebagai jenis penyakit gigi. Karies gigi jika diartikan dalam bahasa latin yaitu lun\bang gigi yang  ditandai oleh rusaknya email dan dentin secara progresif yang disebabkan oleh keaktifan metabolism plak bakteri. 1
2.      Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, di mulai dari permukaan gigi (pits, fissure, dan daerah interproximal) meluas ke  arah pulpa. 2
3.      Karies adalah sebuah area kerusakan pada gigi anda yang berkembang menjadi lubang kecil yang bisa teraba dengan menggunakan alat-alat pemeriksaan gigi (mis. Sonde) atau pun dengan melalui pemeriksaan visual. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan lubang pada gigi. Terutama makanan yang manis dan kebiasaan tidak menyikat gigi. 3
4.      Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. 4

2.2. Faktor-faktor Penyebab Karies
Ø  Karies gigi terjadi oleh berbagai faktor yaitu: 2
1.    Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama energi untuk setiap aktivitas, karbohidrat merupakan senyawa organik terbesar yang biasa terdapat pada tanaman seperti gula sederhana, amilium (tapioka), selulosa, gum, dan berbagai macam zat-zat lainnya. Gula merupakan karbohidrat yang paling sederhana, bisa di dapatkan dari buah, susu, dan gula tebu. 5
Serba-Serbi Karbohidrat
Gambar 1. Bahan Makanan. Avvailable at www. Google.coo.id/ gambar/_karbohidrat.
Ada dua jenis karbohidrat, yakni karbohidrat simpleks dan karbohidrat kompleks, yaitu:5
§  Karbohidrat Simpleks
Karbohidrat simpleks merupakan jenis karbohidrat yang cepat diserap tubuh, karena sudah berupa butiran-butiran gula yang mengandung glukosa dan mudah diserap.
Sehingga jangan heran, ketika Anda baru menenggak segelas teh manis ketika berbuka, Anda akan merasa kenyang. Yang termasuk dalam karbohidrat simpleks adalah makanan yang manis dan mengandung gula.
§  Karbohidrat Kompleks
Jenis karbohidrat ini diserap perlahan oleh tubuh, sehingga kadar gula darah dalam tubuh naik perlahan. Karbohidrat jenis ini juga mengandung banyak serat dan vitamin.
Produk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat pada nasi, roti, kentang, jagung, ubi, pasta, dan singkong. Jika Anda sahur, sangat baik jika mengonsumsi karbohidrat jenis ini. Dengan gula darah yang naik perlahan dapat membuat tubuh menyimpan energi yang cukup untuk beraktivitas selama puasa di siang hari.
Gambar 2. Bahan Makanan. Avvailable at www. Google.coo.id/ gambar/_karbohidrat.

2.    Mikroorganisme dan air ludah
Walaupun banyak perbedaan pendapat tentang bagaimana dan mikroorganisme mana sebagai penyebab karies namun semua ahli berpendapat bahwa karies gigi tidak akan terjadi tanpa mikroorganisme. Meskipun begitu tidak semua mikroorganisme di dalam mulut penting dalam hubungan ini. Ternyata banyak mikroorganisme asidogenik di dalam mulut tidak menyebabkan karies in vitro. Selain itu beberapa individu yang mempunyai banyak mikroorganisme di dalam mulut ternyata tidak menderita karies (Volker dan Russel, 1973; Sumnich, 1977; Newburn, 1978; Miller, 1981).6
Banyak dilakukan penelitian mengenai hubungan antara mikroorganisme dengan karies diantaranya penelitian klasik Orland tahun 1954 tentang tikus yang diberi makan diet karbohidrat yang sangat kariogenik. Gigi tikus tersebut ternyata tidak ada karies karena tidak ada (bebas dari) mikroorganisme. Gigi tikus tersebut terserang karies setelah ada mikroorganisme. Penelitian selanjutnya mengarah pada penelitian berbagai jenis mikroorganisme di dalam mulut yang diduga berkaitan dengan karies. Banyak yang telah membuktikan bahwa mikroorganisme di dalam mulut yang berhubungan dengan karies antara lain bermacam strain Streptococcus, Lactobacillus, Actinomices dan lain-lain. Mikroorganisme ini menempel di gigi bersama dengan plak atau debris. Plak gigi adalah media lunak non mineral yang menempel erat di gigi. Plak terdiri dari mikroorganisme (70%) dan bahan antar sel (30%) (Newburn, 1978). Lebih jauh Van Houte et al. (1981) mengemukakan bahwa 50 % mikroorganisme yang ada di plak adalah Lactobacillus kendati tidak selalu terdapat di dalam jaringan karies dan keadaannya sama di permukaan gigi yang tidak atau yang sudah diberi fluor.6
Gambar 3. Bahan Makanan. Avvailable at www. Google.coo.id/ gambar/_karies gigi.


          Di dalam mulut selalu ada saliva yang berkontak dengan gigi. Saliva berperan dalam menjaga kelestarian gigi. Banyak ahli menyatakan, saliva merupakan pertahanan pertama terhadap karies. Mereka juga menyatakan bahwa fungsi saliva sebagai pelicin, pelindung, buffer , pembersih, anti pelarut dan anti bakteri. Namun demikian saliva juga memegang peranan penting lain yaitu dalam proses terbentuknya plak gigi, saliva juga merupakan media yang baik untuk kehidupan mikroorganisme tertentu yang berhubungan dengan karies gigi.6

3.    Permukaan dan bentuk gigi             
Komposisi gigi terdiri dari email dan dentin. Dentin adalah lapisan di bawah email. Struktur email sangat menentukan dalam proses terjadinya karies. Struktur email gigi terdiri dari susunan kimia kompleks dengan gugus kristal yang terpenting yaitu hidroksil apatit. Permukaan email terluar lebih tahan karies dibanding lapisan dibawahnya karena lebih keras dan padat. Permukaan email lebih banyak mengandung mineral dan bahan-bahan organik dengan air yang relatif lebih sedikit. Proses mineralisasi email tidak hanya melalui pulpa dan dentin saja, tetapi ion-ion dari saliva secara tetap meletakkan komposisi mineral langsung ke permukaan gigi atau email.6
Gambar 4. Bahan Makanan. Avvailable at www. Google.coo.id/ gambar/_karies gigi.

Ion kimia paling penting yang diharapkan banyak diikat oleh hidroksil apatit adalah ion fluor. Dengan penambahan fluor, hidroksil apatit akan berubah menjadi fluor apatit yang lebih tahan terhadap asam. Selain unsur fluor, ada unsur lain yang berkaitan dengan tinggi rendahnya karies. Menurut penelitian Glass dkk (1973), bila di dalam air minum terdapat banyak unsur kalsium, magnesium, molibdenum atau vanadium jumlah karies akan rendah. Sebaliknya bila air minum banyak mengandung tembaga, besi dan mangan, frekuensi karies akan lebih tinggi. Dari penelitian Newbrun (1973) juga menjelaskan klasifikasi berat ringannya pengaruh unsur tersebut dengan karies sehingga jelas bahwa modifikasi komposisi kimiawi gigi berpengaruh pada resistensi permukaan email terhadap karies6
Proses karies pada gigi tetap sama dengan pada gigi sulung. Kuat lemahnya struktur gigi terhadap karies dapat dilihat dari warna, keburaman dan kelicinan gigi serta ketebalan email. Tebal email gigi sulung yang hanya setengah dari gigi tetap menyebabkan proses karies gigi sulung lebih cepat terjadi dari pada gigi tetap. 6
Variasi morfologi gigi juga mempengaruhi resistensi gigi terhadap karies. Morfologi gigi sulung dapat ditinjau dari 2 permukaan : 6
§    Permukaan oklusal
Permukaan oklusal gigi molar sulung mempunyai bonjol yang relatif tinggi sehingga lekukan menunjukkan gambaran curam dan relatif dalam. Bentuk morfologi gigi sulung tidak banyak bervariasi kecuali gigi molar sulung pertama atas dalam bentuk dan ukurannya. Lekukan gigi sulung yang lebih dalam akan memudahkan terjadinya karies.

§    Permukaan halus
Kontak antar gigi tetap adalah kontak titik tetapi kontak antar gigi sulung merupakan kontak bidang. Hal ini disebabkan bentuk permukaan proksimal gigi sulung agak datar. Keadaan ini akan menyulitkan pembersihannya.
§    Susunan gigi sulung
Gigi-gigi berjejal dan saling tumpang tindih akan mendukung timbulnya karies karena daerah tersebut sulit dibersihkan. Pada umumnya susunan gigi molar sulung rapat sedangkan gigi insisivus sulung renggang. Dari berbagai penelitian disimpulkan bahwa anak dengan susunan gigi berjejal lebih banyak menderita karies daripada yang mempunyai susunan gigi baik.
4.    Waktu
Adanya kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies. Menandakan bahwa proses karies tersebut terdiri atas peiode perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Oleh karena itu, bila saliva ada didalam lingkungan gigi, maka karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan ata tahun. 7
Ø  Selain itu adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya karies  gigi yaitu:
1.     Keturunan
Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi yang baik, terlihat bahwa anak-anak dari 11 pasang orang tua memiliki keadaan gigi yang cukup baik. Disamping itu, dari 46 pasang orang tua dengan prosentase karies yang tinggi, hanya satu pasang yang memiliki gigi yang baik, lima pasang dengan prosentase karies sedang, selebihnya 40 pasang lagi dengan prosentase karies yang tinggi.8
2.     Ras
Pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi amat sulit di tentukan. Tetapi keadaan tulang rahan setiap banga mungkin berhubungan dengan prosentase karies yang semakin meningkat dan menurun. Misalnya pada ras tertentu dengan rahang yang sempit, sehingga gigi-gigi pada rahang sering tumbuh tidak teratur, entu dengan keadaan gigi yang tidak teratur ini akan mempersukar pembersihan gigi dan ini akan mempertinggi prosentase karies pada ras tersebut. 8
3.     Jenis Kelamin
Dari pengamatan yang dilakukan oleh MILHAHN-TURKEHEIM pada gigi M1, didapat hasil yang memperlihatkan bahwa prosentase karies gigi pada wanita lebih tinggi dibanding dengan pria. 8
4.     Umur
Sepanjang hidup dikenal tiga fase umur dari sudut gigi geligi, yaitu: 8
·       Periode gigi campuran, disini molar 1 paling sering terkena                           karies.
·       Periode pubetas(Remaja), umur antara 14 sampai dengan 20                        tahun. Pada masa pubertas terjadi perubahan hormonal yang               dapat menimbulkan pembengkakan gusi, sehingga kebersihan                      mulut menjadi kurang terjaga. Hal inilah yang menyebabkan                        prosentase karies gigi lebih tinggi.
·       Umur antara 40 sampai 50 tahun. Pada umur ini sudah terjadi                      retraksi atau menurunnya gusi dan papil sehingga  sisa-sisa                            makanan sering lebih sukar di bersihkan.
5.     Unsur Kimia
Unsur kimia yang paling mempengaruhi prosentase karies  gigi ialah flour. 8
6.     Sumber-sumber asa lainnya.
Asam-asam yang kuat dapat diperoleh dari sumber-sumber lain yang bervariasi, seperti minuman ringan berkarbonasi asam laiinya, kordial, jus buah sitrus dan gastrik reflux. Apabila gigi sering terpapar  oleh hal-hal diatas dapat menyebabkan proses deminerisasi yang cepat dan dapat mengubah karies ringan menjadi karies rampan. 8
7.     Tidak menyikat gigi.
Seandainya anda tidak menyikat gigi anda secara teratur setelah makan atau minum maka plak akan terbentuk dan merusak gigi anda.3
8.     Penurunan gusi.
Ketika anda mengalami penyakit gusi dan permukaan gusi turun dari posisi yang seharusnya, plak dapat terbentuk di akar gigi anda. Akar gigi dilindungi secara alami oleh apa yang disebut sebagai sementum, akan tetapi lapisan sementum ini akan segera berkurang ketebalannya ketika akar gigi terekspos dari luar. 3


9.     Tambalan gigi yang lemah.
Tambalan gigi tentunya tidaklah sekuat gigi asli, tambalan gigi dapat rusak seiring dengan waktu berjalan. Apabila tambalan rusak (terutama bagian sampingnya) akan menyebabkan plak terbentuk lebih mudah dan semakin sulit membersihkan gigi. 3
10. Kontak langsung.
Beberapa bakteri penyebab karies di mulut dapat berpindah dari satu orang ke orang lainnya lewat ciuman atau memakai alat perawatan gigi yang sama. 3
11. Beberapa terapi kanker.
Radiasi yang mengenai kepala atau daerah leher bisa meningkatkan resiko karies karena pengaruhnya terhadap produksi saliva di mulut. 3
12. Kebiasaan ngemil.
Sebenarnya kapan anda memakannya lebih berpengaruh daripada berapa banyak yang anda makan. Jika anda sering mengkonsumsi minuman bersoda, asam akan memiliki waktu yang lebih banyak untuk menghancurkan gigi anda. Itulah mengapa dokter gigi menyarankan agar ibu-ibu tidak memberikan susu botol, jus, atau air yang mengandung gula sebelum mereka tidur. Karena minuman tersebut masih akan menempel di mulut mereka hingga beberapa jam kemudian dan menyebabkan karies. 3
          Gigi berlubang atau karies terjadi hanya jika kesemua faktor tersebut ada yaitu bakteri, gula, waktu dan gigi itu sendiri. Proses terjadinya pun sangat lama dan perlahan maka dari itu antisipasi awal sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya karies yang lebih luas lagi. 9
          Menurut Dental Coordinator/ Hygienist, Dental Services, Alfred I duPont Hospital for Children,Wilmington, Lisa A Goss RDH BS,gigi berlubang atau biasa disebut caries dapat terjadi ketika gigi tanggal atau patah. 10
2.3. Epidemiologi Karies
Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies. Prevalensi karies tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin. Prevalensi terendah terdapat di Afrika. Di Amerika Serikat, karies gigi merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi dari asma. Karies merupakan penyebab patologi primer atas penanggalan gigi pada anak-anak. Antara 29% hingga 59% orang dewasa dengan usia lebih dari limapuluh tahun mengalami karies.4
Angka kerusakan gigi di Indonesia, berdasarkan survei kesehatan yang dilakukan Departemen Kesehatan RI pada tahun 2001 menemukan sekitar 70 persen penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas, pernah mengalami kerusakan gigi. Pada usia 12 tahun, jumlah kerusakan gigi mencapai 43,9 persen, usia 15 tahun mencapai 37,4 pesren, usia 18 tahun sebanyak 51,1 persen, usia 35-44 mencapai 80,1 persen dan usia 65 tahun ke atas mencapai 96,7 persen. Disusul dengan data Hasil Survei Kesehatan Nasional 2002 yang menunjukkan prevalensi gigi berlubang di Indonesia adalah sebesar 60 persen. Berarti dari setiap 10 orang Indonesia, 6 orang di antaranya menderita gigi berlubang.10






2.4. Gejala Karies
    Gejala dari karies, yaitu: 11
  • Gigi nyeri atau sakit
  • Gigi menjadi lebih sensitif
  • Rasa nyeri dan sakit dari ringan sampai berat ketika mengkonsumsi sesuatu yang manis, panas atau dingin
  • Rasa nyeri atau sakit yang tidak berhenti meskipun sudah berhenti makan atau minum
  • Adanya lubang pada gigi
  • Nyeri ketika menggigit
  • Keluarnya cairan keputihan (pus) di sekitar gigi

2.5. Diagnosis Karies
Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaan gigi dengan bantuan pencahayaan yang cukup, kaca gigi, dan eksplorer. Radiografi gigi dapat membantu diagnosis, terutama pada kasus karies interproksimal. Karies yang besar dapat langsung diamati dengan mata telanjang. Karies yang tidak ekstensif dulu dibantu dengan menemukan daerah lunak pada gigi dengan eksplorer. 12
Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer untuk menemukan karies. Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telah mulai untuk demineralisasi namun belum membentuk lubang, tekanan pada eksplorer dapat merusak dan membuat lubang. 12
Gambar 5. Bahan Makanan. Avvailable at www. Google.coo.id/ gambar/_karies gigi.

Teknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang adalah dengan tiupan udara melalui permukaan yang disangka, untuk membuang embun, dan mengganti peralatan optis/ Hal ini akan membentuk sebuah efek "halo" dengan mata biasa. Transiluminasi serat optik direkomendasikan untuk mendiagnosis karies kecil. 12

2.6. Patogenesis Karies
Penyebab utama karies adalah adanya proses demineralisasi pada email. Seperti kita ketahui bahwa email adalah bagian terkeras dari gigi, bahkan paling keras dan padat di seluruh tubuh. Sisa makanan yang bergula (termasuk karbohidrat) atau susu yang menempel pada permukaan email akan menjadi media pertumbuhan yang baik bagi bakteri. Bakteri yang menempel pada permukaan bergula tersebut akan menghasilkan asam dan melarutkan permukaan email sehingga terjadi proses demineralisasi. Demineralisasi tersebut mengakibatkan proses awal karies pada email. Bila proses ini sudah terjadi maka terjadi progresivitas yang tidak bisa berhenti sendiri, kecuali dilakukan pembuangan jaringan karies dan dilakukan penumpatan (penambalan) pada permukaan gigi yang terkena karies oleh dokter gigi.13
Karies sangat sering terjadi pada gigi-gigi geraham, terutama pada permukaan kunyah, karena pada permukaan tersebut terdapat parit-parit kecil yang cukup dalam sehingga permukaan sikat gigi tidak dapat menjangkaunya dan mengakibatkan penumpukan sisa makanan di parit tersebut. 13
Proses terjadinya karies hingga gigi yang tidak mengalami perawatan yaitu sebagai berikut: 13
Ä  Bila karies baru sedalam lapisan email, biasanya belum terjadi rasa nyeri.


Ä  Bila karies sudah meluas ke lapisan dentin, mulai terasa rasa nyeri, terutama bila terkena rangsangan dingin dan makan makanan manis.


Ä  Bila karies sudah mencapai ruang pulpa maka bakteri akan memasuki ruang tersebut dan mengakibatkan keradangan pada jaringan pulpa tersebut. Pembuluh saraf akan terpapar dengan udara luar. Pada tahap ini penderita akan mengalami rasa nyeri yang luar biasa serta biasanya menjalar ke daerah telinga dan kepala. Penderita akan mengalami sulit tidur dan stres mental sehingga kondisi umum menjadi jelek.
Ä  Bila pada tahap keradangan pulpa gigi masih belum juga dirawat, maka invasi bakteri akan mematikan pembuluh saraf dan pembuluh darah sehingga terjadi gangrena (kematian jaringan karena bakteri). Jaringan gangrena di ruang pulpa akan menjadi busuk dan menimbulkan bau mulut yang tidak sedap.



Ä  Invasi bakteri bisa menjalar sampai tulang rahang dan mengakibatkan keradangan di tulang rahang dan mengakibatkan pembengkakan (abses). Kerangan yang kian meluas ini mengakibatkan tersebarnya bakteri ke seluruh tubuh melalui aliran darah, antara lain ke jantung dan otak sehingga bisa menimbulkan gangguan serius di kedua organ vital tersebut.








Gambar 6. Bahan Makanan. Avvailable at www. Google.coo.id/ gambar/_karies gigi.














3.1. Pengaruh Karbohidrat Terhadap Karies
            Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang. 14
Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan sumber serat makanan.  Komponen ini disusun oleh 3 unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Jenis-jenis karbohidrat sangat beragam dan mereka dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan susunan atom-atomnya, panjang atau pendeknya rantai serta jenis ikatan akan membedakan karbohidrat yang satu dengan lain.  Dari kompleksitas strukturnya dikenal kelompok karbohidrat sederhana (seperti monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat dengan struktur yang kompleks atau polisakarida (seperti pati, glikogen, selulosa dan hemiselulosa). Di samping itu, terdapat oligosakarida (stakiosa, rafinosa, fruktooligosakarida, galaktooligosakarida) dan dekstrin yang memiliki rantai monosakarida yang lebih pendek dari polisakarida. 15
Berdasarkan nilai gizi dan kemampuan saluran pencernaan manusia untuk mencernanya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat yang dapat dicerna dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Karbohidrat dari kelompok yang dapat dicerna, bisa dipecah oleh enzim a- amilase untuk menghasilkan energi. Monokasarida, disakarida, dekstrin dan pati adalah kelompok karbohidrat yang dapat dicerna. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna (juga dikelompokkan sebagai serat makanan/dietary fiber) tidak bisa dipecah oleh enzim a-amilase.  Contohnya adalah selulosa, hemiselulosa, lignin dan substansi pektat. Disamping sebagai sumber pemanis, fungsi penting karbohidrat dalam proses pengolahan pangan adalah sebagai bahan pengisi, pengental, penstabil emulsi, pengikat air, pembentuk flavor dan aroma, pembentuk tekstur dan berperan dalam reaksi pencoklatan.   Komponen ini juga digunakan sebagai bahan baku proses fermentasi. 15
Bakteri pada mulut seseorang akan mengubah glukosa, fruktosa, dan sukrosa menjadi asam laktat melalui sebuah proses glikolisis yang disebut fermentasi. Bila asam ini mengenai gigi dapat menyebabkan demineralisasi. Proses sebaliknya, remineralisasi dapat terjadi bila pH telah dinetralkan. Mineral yang diperlukan gigi tersedia pada air liur dan pasta gigi berflorida dan cairan pencuci mulut. Karies lanjut dapat ditahan pada tingkat ini. Bila demineralisasi terus berlanjut, maka akan terjadi proses pelubangan.12
Dibutuhkan waktu minimum tertentu bagi plak dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan demineralisasi email. Karbohidrat ini menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstrasel. Makanan dan minuman yang mengandung gula akan menrunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi email. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu. Untuk kembali ke pH normal, dibutuhkan waktu 30-60 menit. Oleh karena itu, konsumsi gula yang sering dan berulang-ulang akan tetap menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi email. 12
Sintesa polisakarida ekstrasl dari sukrosa lebih cepat ketimbang glukosa, fruktosa dan laktosa. Oleh karena itu, sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik, walaupun gula lainnya tetap berbahaya. Dan karena sukrosa merupakan gula yan paling banyak diknsumsi maka sukrosa merupakan penyebab karies utama. 12
Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat mempengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. pH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi. Demineralisasi dapat terjadi setelah 2 jam. 12
Pakar kesehatan menyarankan asupan minimum karbohidrat sebanyak 100 gram sehari. WHO menganjurkan agar 55-75% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana. Untuk serat, Lembaga Kanker Amerika menganjurkan mengkonsumsi 20-30 gr serat sehari. Di Indonesia pada saat ini tidak ada kekhawatiran kekurangan makan serat apabila dipertahankan pola makan yang ada dengan makanan pokok (nasi), kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan dalam jumlah yang cukup.  16
Seseorang berdiet karbohidrat cenderung mempunyai lebih banyak karies, jenis karbohidrat yang paling kariogenik adalah gula atau sukrosa karena mempunyai kemampuan untuk menolong pertumbuhan bakteri kariogenetik. Mikroorganisme yang aktif menyebabkan karies gigi adalah Streptococcus mutans, Strepto- coccus sanguis, Streptococcus salivarius. Oleh mikroorganisme ini gula diubah menjadi asam yang berperan untuk terjadinya permulaan karies gigi.12




                        Karbohidrat yang dapat menyebabkan karies dentis harus
bersifat : 17
1) Ada dalam diet dalam jumlah yang berarti
2) Siap difermentasikan oleh bakteri kariogenik
3) Larut secara perlahan-lahan dalam mulut.
Karbohidrat yang memenuhi ke tiga syarat tersebut:
1) Starch (polisakharida)
2) Sukrosa (disakharida)
3) Glukosa (monosakharida).
Studi epidemiologi mengenai status gigi anak usia 3 sampai 14 tahun dilakukan di panti asuhan Hope Wood Australia selama sepuluh tahun. Di sini anak dibesarkan dari bayi, setelah 12 tahun mereka tinggal di luar panti asuhan. Mereka diberi diet yang tetap nilai nutrisinya, terdiri dari sayuran segar dan mentah, dan kuning telur; diet tanpa daging dan pemberian refined karbohidrat terbatas dan ketat, kecuali pada hari-hari terakhir diberi makanan di antara waktu makan secara terbatas yaitu susu, buah dan sayuran. Prevalensi karies pada anak-anak Hope Wood tersebut pada gigi tetapnya adalah sepersepuluh dari rata-rata anak Australia seumur yang tinggal di luar panti. Rendahnya karies tersebut lebih nyata lagi karena keadaan oral hygiene yang buruk (75% anak menderita penyakit periodontal) dan rendahnya kadar fluor. Tetapi setelah anak dilepas dari Hope Wood dan mendapat diet yang konvensional, laju kariesnya meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diet yang tetap sampai umur 12 tahun tidak mengakibatkan gigi imun terhadap karies. 17
Penelitian Sri Mayangsari 1981 di SD Bangka 3 Bogor terhadap 30 kasus menunjukkan bahwa frekuensi karies tinggi bila rata-rata jumlah konsumsi refined karbohidrat tinggi dan kebersihan mulut kurang. Jumlah konsumsi rata-rata kalsium, fosfor dan fluor juga kurang; mungkin ini juga mempengaruhi timbulnya karies gigi pada anak-anak tersebut. 17
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa kejadian karies sangat berbeda antara kelompok-kelompok penduduk; tetapi diet dipertimbangkan sebagai perbedaan utama antara kelompok-kelompok bangsa meskipun ada juga faktor genetik. Telah dibukti kan dari berbagai penelitian bahwa gula dalam diet merupakan penyebab utama karies. Suku bangsa yang mengkonsumsi gula lebih tinggi, kariesnya lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk asli Aborigin, Maori, dan Eskimo yang sebelum mengenal diet modern keadaan kariesnya sangat rendah; tetapi setelah diperkenalkan dengan kebudayaan Eropa & Amerika, karies meningkat. 17
Gula berfungsi sebagai pemanis dan bahan pengawet, memberikan bau yang harum; hal ini akan menimbulkan daya tarik baik rasa, bau maupun bentuk makanan itu sendiri, sehingga ada kecenderungan orang akan memilih makanan yang bergula. Berhubung sifat kariogenitas maka dipikirkan dan telah dilakukan penelitian kemungkinan menggunakan bahan pemanis lain yang tidak bersifat kariogenik. 17
3.2.      Pencegahan dan Penanganan Karies

3.2.1.      Pencegahan Karies
                Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah karies,                           yaitu:3
a.       Menyikat gigi setelah makan atau minum.
 Sikatlah gigi anda minimal dua kali sehari atau idealnya setiap sehabis makan, gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Untuk membersihkan sela-sela gigi, gunakan dental floss atau sikat interdental. Seandainya anda memang tidak sempat menggosok gigi anda bisa berkumur-kumur.


b.      Berkumur.
            Seandainya dokter gigi anda menggolongkan anda sebagai beresiko besar terhadap karies, berkumur dengan obat kumur yang mengandung fluoride akan sangat bermanfaat.
c.       Kunjungi dokter gigi secara rutin.
Bagaimanapun membersihkan mulut dengan bantuan tenaga profesional (dokter gigi) akan lebih menjamin kebersihan mulut anda dan mencegah seandainya ada tanda-tanda awal masalah di mulut anda.
d.      Dental sealant.
Ini adalah sebuah perawatan pencegahan yang dilakukan dengan menempatkan lapisan pelindung di bagian oklusal (bagian yang saling berkontak antara dua gigi saat mengunyah) gigi belakang (terutama geraham). Lapisan ini akan melindungi gigi dari plak dan asam. Ini bisa diaplikasikan pada anak-anak maupun dewasa. Lapisan ini dapat bertahan beberapa tahun dan baru diganti kemudian.
e.       Jauhi kebiasaan ngemil.
Ketika anda makan, anda membantu mulut untuk menimbulkan kondisi asam yang akan menghancurkan email gigi anda. Seandainya anda sering ngemil, semakin sering pula gigi anda terancam asam.


f.       Makan makanan sehat.
Jauhi keripik, permen dan kue kering. Banyaklah makan keju, buah, dan sayuran. Teh tanpa gula dan permen karet bebas gula juga bagus.
                Berbagai jenis makan yang kita makanan telah diketahui dapat mencegah terjadinya karies gigi. Makanan tersebut, antara lain :18
a.       Makanan yang mengandung Kalsium, fosfor dan vitamin terutama vitamin Central dan D.
Pada umumnya jenis-jenis makanan yang mengandung bahan tersebut antra lain susu, telur dan buah-buahan. Makanan yang mengandung kalsium, fosfor dan vitamin Central, D dapat menguatkan gigi, sehingga gigi tidak mudah terjadi karies atau lubang gigi.
b.  Makanan yang mengandung protein
Protein juga telah diketahui dapat menghambat terjadinya proses karies atau kerusakan gigi oleh kuman dan asam. Adapun makanan yang kaya akan kandungan protein antara lain : tahu, tempe, telur, ikan, daging, kacang-kacangan, susu, roti dan lain sebagainya.
c.  Makanan yang mengandung lemak
Lemak dapat mencegah terjadinya karies atau lubang gigi karena dapat membentuk lapisan minyak pada permukaan gigi, sehingga gigi menjadi licin dan karbohidrat sulit melekat pada gigi. Sebagai contoh orang-orang Eskimo yang mempunyai kebiasaan makan ikan laut yang banyak mengandung minyak ikan, menyebabkan orang tersebut jarang terserang karies.
d.      Sayur-sayuran
Sayur-sayuran terutama bayam, selada mempunyai kandungan yang disebut nitrat. Bahan ini dapat menghalangi atau menghambat kerja bakteri penyebab karies. Apabila kita makan banyak sayuran, maka bakteri penyebab karies tersebut sulit untuk menimbulkan kerusakan pada gigi.
e. Makanan yang mempunyai daya pembersih
Makanan yang mempunyai daya pembersih gigi banyak terdapat pada makanan yang berserat. Pada saat kita kunyak makanan ini akan membersihkan gigi dari penyebab karies. Makanan ini banyak terdapat pada apel, jeruk, seledri, jambu dan sebagainya. Makanan ini baik kita makan sesudah makan atau diantara waktu makan. Namun demikian meskipun kita sudah makan makanan berserat bukan berarti kita tidak harus menyikat gigi setelah makan. Sikat gigi harus tetap kita lakukan untuk mencegah terjadinya karies.
Gambar 7. Bahan Makanan. Avvailable at www. Google.coo.id/ gambar/_karies gigi.

                Selain itu ada juga minuman yang dapat mencegah karies gigi yaitu teh hijau. Teh hijau dibuat dari daun teh yang tidak difermentasi, sedangkan teh hitam difermentasi penuh. Ternyata perbedaan cara pengolahan ini berdampak terhadap kandungan polifenol dalam teh, di mana kandungan polifenol tertinggi adalah pada teh hijau dan yang terendah pada teh hitam. Polifenol yang terkandung dalam teh inilah yang berefek positif bagi kesehatan. Polifenol teh diketahui bersifat antibakteri, antivirus, dan antioksidan yang sangat kuat. Dalam salah satu artikel yang dimuat dalam Journal of Free Radical Research tahun 1999, terungkap bahwa 2 cangkir teh mengandung antioksidan yang setara dengan 7 gelas jus jeruk atau 20 gelas jus apel. Endang Suprastiwi dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa teh hijau dapat mengurangi karies gigi, atau yang biasa dikenal sebagai lubang gigi. Salah satu bakteri kariogenik tersebut adalah Streptococcus mutans yang sebetulnya adalah flora normal dan dapat ditemui bahkan pada individu bebas karies. Dari penelitian tersebut didapati bahwa polifenol ternyata dapat merusak dinding sel bakteri Streptococcus mutans sehingga bakteri mati. Selain itu, didalam teh juga terkandung fluor yang dapat memperkuat struktur gigi. 19

Gambar 8. Bahan Makanan. Avvailable at www. Google.coo.id/ gambar/_pencegahan karies gigi.

3.2.2.           Adapun penanganan yang harus dilakukan jika gigi telah terjadi karies, yaitu:3
a.       Penggunaan fluoride.
                Fluoride adalah mineral yang membantu mencegah munculnya karies dan membantu gigi memperbaiki diri. Seandainya karies yang terbentuk pada gigi anda masih dalam fase awal dan belum menjalar lebih jauh, perawatan dengan fluoride dapat membantu mengembalikan kondisi email. Perawatan dengan fluoride oleh tenaga profesional (dokter gigi) memberikan dosis fluoride yang lebih banyak dibandingkan apa yang terdapat di dalam pasta gigi. Fluoride yang diresepkan bisa berbentuk cairan, gel, busa, atau lapisan pekat yang dioleskan ke gigi. Biasanya setiap perawatan akan membutuhkan waktu beberapa menit dan dilakukan secara rutin untuk beberapa pertemuan.
b.      Penambalan.
Penambalan adalah tindakan mengganti ruang kosong yang ditimbulkan oleh karies dengan bahan khusus. Penambalan (restorasi) adalah pilihan utama yang bisa dilakukan apabila karies sudah mengalami proses yang lebih parah dibandingkan erosi email biasa. Dokter gigi akan mengebor karies yang terbentuk untuk membuang jaringan yang rusak lalu menggantinya dengan bahan tambal. Ada berbagai macam bahan yang biasa digunakan di antaranya resin komposit, porselen, amalgam, atau kombinasi.
.
Gambar 9. Bahan Makanan. Avvailable at www. Google.coo.id/ gambar/_karies gigi
c.       Mahkota baru (Crown).
Seandainya karies yang terjadi sudah terlalu parah, mungkin melakukan penambalan bukanlah pilihan yang dapat dilakukan, melainkan penggantian semua permukaan gigi anda atau biasa disebut sebagai pembuatan Crown. Seperti biasa, bagian yang terkena karies dibuang dengan bor, kemudian mahkota baru dipaskan dengan jaringan gigi yang tersisa. Biasanya mahkota gigi terbuat dari emas, porselen, atau logam lain.
d.      Perawatan saluran akar.
 Ketika karies sudah semakin parah dan mencapai bagian dalam gigi (pulpa), anda mungkin akan membutuhkan perawatan saluran akar. Pada prosedur ini pulpa yang sudah terinfeksi dibuang dan ruang kosong yang ditinggalkan akan diganti dengan bahan khusus.
e.       Pencabutan gigi.
Karies yang sudah terlalu parah akhirnya menyebabkan anda harus kehilangan gigi anda. Tindakan pencabutan bisa berakibat gigi yang berada di sebelah gigi yang dicabut bergeser ke arah daerah kosong tersebut, jadi bagus juga seandainya anda bisa melanjutkan perawatan dengan mengisi ruang kosong tersebut dengan gigi palsu atau bahkan implan dental.
                Untuk melakukan terapi dalam penderita karies kita dapat mengkonsumsi produk-produk makanan pengganti gula,yaitu:17
Ä   Makanan manis nutritif adalah alkohol gula, dan kini paling berguna dalam sorbitol, monytol dan xylitol.
a.         Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus makanan khusus pasien diabetes mellitus seperti minuman ringan, selai dan kue-kue.
b.         Mannitol adalah alkohol gula alamiah yang lain yang dianggap relatif aman terhadap gigi. sama seperti sorbitol, mannitol merupakan komponen kecil permen karet bebas gula.
c.         Xylitol adalah alkohol gula yang sama manisnya dengan sukrosa. Xylitol digunakan dalam pembuatan permen karet, fruit gums, pepermints serta beberapa jenis cokelat.
Xylitol pertama kali ditemukan oleh Herman Emil Fischer, seorang kimiawan berkebangsaan Jerman pada tahun 1891. Xylitol telah digunakan sebagai pemanis pada makanan sejak tahun 1960-an. Namun demikian, pemanfaatannya untuk perawatan gigi baru digunakan pada era tahun 1970-an di Finlandia. Kala itu para peneliti dari University of Turku menunjukkan hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa xylitol dapat mencegah terjadinya karies gigi.21
Ä   Makanan manis non-nutritif adalah zat ini memberikan rasa manis tapi tidak menmbulkan kalori dan aman bagi gigi. pemanis non-nutitif juga digunakan untuk memaniskan minuman seperti lemonade, dan orang squash. Makanan manis yang mengandung manis non-nutritif  merupakan zat yang sangat berharga bagi pasien dengan insiden karies tinggi yang disebabkan oleh banyak sekali minum –minuman gula.
Dr. James Larrick dari bioteknologhy California menjelaskan penelitiannya mengenai antibody IgA secrtory dalam produk yang disebut Cario RX, perusahaan ini memfokuskan penelitiaanya pada monclonal manufraktur dari tanaman yang dapat menghasilkan sejumlah IgA. Antibody ini menghambat perlekatan mikroba dan menetralisir toksin serta racun. IgA dalam keadaan stabil pada permukaan gigi dan saluran pencernaan digunakan untuk menghasilkan sejumlah antbody pada tanaman tembakau. Proses pengambilan ekstrak tanaman dilakukan di lapangan dan hasilnya dimurnikan secara singkat. 20
Cario RX adalah terapi nominal untuk mengurangin perlekatan streptococcus mutans pada gigi tanpa efek sanping. Hipotesis ini mengatakan bahwa dalam suatu lapisan biofilm, antybody menghambat pertumbuhan dinamis. Streptocccus mutans. Penelitian pada binatang menunjukkan perkembangan klinikal dari any body SAI/II. Hal ini menyebabkan penurunan reklonisasi Stretococus mutans dan pencegahan terhadap karies. 20 
Sumber >>>>

1.      Irawati. Diet Karbohidrat sebagai salah satu penyebab karies gigi. Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Hasanuddin. 2001.

2.      Rasinta tarigan.Karies Gigi. Jakarta: Hipoktrakes.1990
3.      Assep purna mulyanto. Karies (gigi berlubang). Retrieved at july 29, 2008. Available at  http://tomoriku.blogspot.com/2008/07/karies-gigi-berlubang.html. 
4.      Wikipedia bahasa indonesia. Karies gigi. Retrieved at october 28, 2008. Available at http://id.wikipedia.org/wiki/karies_gigi.
6.      Entri. Pengetahuan dan praktek ibu hubungannya
dengan frekuensi konsumsi makanan jajanan kariogenik dan
status karies gigi pada anak usia 2-4 tahun di kelurahan
tegalsari kecamatan candisari kota semarang
. Retrieved at january 17, 2008. Http://metodepenelitian-metodepenelitian.blogspot.com/2008_01_01_archive.html.

7.      Edwina, Sally  joyston, bechal. Dasar-dasar karies penyakit dan penanggulangannya. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.1992.

8.      Ivanna Mulyadi. Penanganan karies gigi dengan ozone theraphy. Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Hasanuddin. 2006.

9.      Riwan. Gigi berlubang no way!!. Retrieved at oktober 21, 2008. Available at http://martariwansyah.blogspot.com/2007/08/gigi-berlubang-no-way.html
10.  Corbis tity. Waspada penyebab gigi berlubang. Retrieved at juni 6, 2008. Available at http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1194229775,27543.
11.  Vian zyto. Proses terjadinya karies . Retrieved at august 14, 2008. Available at 3http://vianzto.multiply.com/journal
12.  Sjuhada. Karies gigi. Retrieved at september 4, 2008. Available at http://www.geocities.com/sjuhada/karies.html.
13.  Wikipedia. Karbohidrat. Retrieved at july 22, 2008. Available at  http://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrat.
14.  Elvira Syamsir. KarbohidratRetrieved at april 3, 2008. Available at  http://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrat.
15.  Yani. Peran karbohidrat dalam diet. Retrieved at mei 5, 2008. Available at  http://www.dechacare.com/peran-karbohidrat-dalam-diet-i271.html
16.  Yuyus ruslawati. Diet yang dapat merusak gigi pada anak-anak. Retrieved at july 29, 2008. Available at  http://tomoriku.blogspot.com/2008/07/karies-gigi-berlubang.html.   
17.  Awal. Makanan sebagai penyebab terjadinya karies. Retrieved at september 13, 2008. Available at http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/15_dietyangdapatmerusakgigipadaanak.pdf/15_dietyangdapatmerusakgigipadaanak.html
18.  Klik dokter.  Khasiat teh hijau melawan karies gigi. Retrieved at january 5, 2008. Available at http://www.klikdokter.com/article/detail/98

19.  Susanti Diana Ismail. Vaksin sebagai anti karies. Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Hasanuddin. 2004.

20.     Anti Mandasari. Pengaturan Pola makan pada anak. Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Hasanuddin. 2006.
21.     Lawangly. Xylito zat anti karies. Retrieved at Januay 26, 2008. Available at http://lawalangy.wordpress.com/2007/12/26/xylitol-zat-anti-karies-gigi/.