Kamis, 24 Juli 2008

Penyakit Periodontal


Tugas Epidemiologi


PENYAKIT PERIODONTAL
Saat ini sangat banyak orang menyepelekan masalah sakit gigi maupun penyakit yang ada didalam rongga mulut. Penyakit periodontal memang tidak populer, jarang diperbincangkan, tapi perlu diketahui karena merupakan salah satu penyakit dalam rongga mulut yang sering terjadi. Penyakit ini mengenai jaringan gusi dan penyanggah gigi lainnya. 
Penyakit periodontal merupakan penyebab utama tanggalnya gigi pada orang dewasa yang disebabkan infeksi bakteri dan menimbulkan kerusakan gusi, serat perekat dan tulang di sekitar gigi. Penyebab utamanya adalah plak. Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Kunjungan berkala ke dokter gigi sangat berarti untuk mendapatkan diagnosa dini dan perawatan penyakit periodontal. Kira-kira 15% orang dewasa usia 21 – 50 tahun dan 30% usia di atas 50 tahun mengalami penyakit ini.
v  Definisi Penyakit Periodontal
Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang terakumulasi di dalam calculus (karang gigi) yang biasanya terdapat pada leher gigi. Penyakit periodontal ini dapat ringan seperti gingivitis (peradangan hanya pada gusi), biasanya gigi bewarna merah dan mudah berdarah. Pada keadaan yang lebih berat dapat terjadi kerusakan tulang pendukung gigi dan juga abses periodontal.1
Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh sekitar 400 macam jenis bakteri  yang bersarang di dalam calculus (karang gigi), biasanya terdapat pada leher gigi. Etiologi Penyakit Periodontal.2
v   Etiologi Penyakit Periodontal
Penyakit Periodontal (Periodontitis) umumnya disebabkan oleh plak. Plak adalah lapisan tipis biofilm yang mengandung bakteri, produk bakteri, dan sisa makanan. Lapisan ini melekat pada permukaan gigi dan berwarna putih atau putih kekuningan. Plak yang menyebabkan gingivitis dan periodontitis adalah plak yang berada tepat di atas garis gusi. Bakteri dan produknya dapat menyebar ke bawah gusi sehingga terjadi proses peradangan dan terjadilah periodontitis.3










Gambar 1. Plak dan karang gigi dapat menyebabkan periodontitis
v  Gejala Penyakit Periodontal

Kadang pasien tidak merasakan rasa sakit ataupun gejala lainnya. Biasanya tanda-tanda yang dapat diperhatikan adalah :3
  • Gusi berdarah saat menyikat gigi
  • Gusi berwarna merah, bengkak, dan lunak.
  • Terlihat adanya bagian gusi yang turun dan menjauhi gigi.
  • Terdapat nanah di antara gigi dan gusi.
  • Gigi goyang.

 











Gambar 2. Periodontitis

v  Perkembangan Penyakit Periodontal
Ada beberapa tahap perkembangan penyakit periodontal, seperti yang ditunjukkan oleh gambar-gambar berikut :4

1. Gusi yang sehat

Tanda-tanda gusi yang sehat adalah berwarna merah muda, lembut dan kenyal, bertekstur seperti kulit jeruk, bentuknya mengikuti kontur gigi dan tepinya berbentuk seperti kulit kerang serta tidak ada perdarahan pada saat penyikatan gigi .





Gambar 3. Gusi yang sehat

2. Gingivitis (peradangan pada gusi)






Gambar 4. Ginggivitis
            Gingivitis umumnya ditandai dengan penumpukan plak atau karang gigi di sepanjang tepi gusi, gusi yang terasa sakit, mudah berdarah, lunak dan bengkak. Selain itu seringkali terjadi perdarahan pada waktu menyikat gigi atau menggunakan benang gigi. Gingivitis dapat dicegah dan disembuhkan melalui penyikatan gigi dan pembersihan sela gigi yang baik. Sebaliknya, bila hygiene mulut jelek, gingivitis akan berkembang menjadi periodontitis.


3. Periodontitis awal






Gambar 5. Periodentitis awal
Pada tahap ini mulai terjadi tulang penyanggah gigi. Kerusakan yang terjadi tidak  dapat dipulihkan, tapi penjalarannya dapat dihentikan melalui pemeliharaan kebersihan mulut yang baik dan kunjungan ke dokter gigi.
Tanda – tanda periodontitis awal seperti tanda-tanda gingivitis, ditambah keadaan gusi yang kemerahan dan bengkak serta terdorong menjauhi gigi.

4. Periodontitis lanjut
 






Gambar 6. Periodentitis lanjut
Tanda-tanda Periodontitis tingkat lanjut adalah terjadi perubahan cara menggigit, perubahan kecekatan gigi palsu karena berkurangnya dukungan tulang penyanggah gigi. Akibat pengurangan tinggi tulang penyanggah gigi, akar gigi terbuka, sehingga sensitif terhadap panas atau dingin atau rasa sakit ketika menyikat. Peradangan pada jaringan periodontal seringkali ditandai dengan keluarnya nanah di antara gigi dan gusi bila gusi ditekan, bau mulut dan rasa gatal pada gusi. Berkurangnya dukungan jaringan penyanggah akan menyebabkan gigi akan goyang bahkan tanggal.
v  Pemeriksaan Penyakit Periodontal
Dokter gigi biasanya akan melakukan pemeriksaan klinis pada jaringan gusi dan melihat apakah ada gigi-gigi yang mengalami kegoyangan. Hubungan antara gigi-gigi rahang atas dan bawah saat menggigit juga akan diperiksa. 3







Gambar 7. Pemeriksaan kedalaman poket
Available From:
Kemudian dokter gigi akan melakukan pemeriksaan yang disebut periodontal probing, yaitu teknik yang digunakan untuk mengukur kedalaman poket (kantong yang terbentuk di antara gusi dan gigi). Kedalaman poket ini dapat menjadi salah satu petunjuk seberapa jauh kerusakan yang terjadi. 3
Sebagai tambahan, pemeriksaan radiografik (x-rays) juga perlu dilakukan untuk melihat tingkat keparahan kerusakan tulang. 3
v  Pencegahan Penyakit Periodontal

Pencegahan penyakit periodontal antara lain dengan cara :1
1.      Menyikat gigi setiap habis makan dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
2.      Membersihkan sela-sela antara gigi dengan dental floss, dental floss ini gunanya
untuk mengangkat sisa makanan yang terdapat di leher gigi dan di bawah gusi.
3.      Saat ini sudah banyak di produksi “dental water jet” yang terbukti efektif
menghilangkan perdarahan gusi di bandingkan dental floss.
4.      Makanan bergizi yang seimbang
5.      Mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk di lakukan cleaning dan pemeriksaan rutin.
v  Perawatan Penyakit Periodontal
Apabila kelainan periodontal telah terjadi, terapi dan erawatan lanjut diperlukan. Umumnya terapi non invasive yang dilakukan pada kasus-kasus penyakit periodontal adalah :5
1.      Scaling : tindakan semacam pengeboran untuk melepaskan kalkulus dari tempat perlekatannya pada gigi. ( Umumnya kalkulus supragingiva berlokasi pada sisi bukal dari gigi-gigi molar rahang atas dan sisi lingual dari gigi-gigi anterior rahang bawah). Tindakan ini diperlukan karena kalkulus merupakan deposit yang terkalsifikasi sehingga merekat keras dan tidak hilang dengan sikat gigi.
2.      Kuretase : tindakan pembersihan periodontal pocket yang berisi banyak food debris maupun kuman untuk mencegah peradangan lanjut.
3.      Antibiotik : apabila terbukti keterlibatan kuman baik secara klinis maupun mikrobiologis, maka antibiotic mutlak diperlukan. Pada umumnya antibiotic yang digunakan pada penyakit-penyakit gigi adalah golongan penisilin karena kuman yang sering menjadi causa-nya sensitive terhadap golongan ini. Tetapi pada penyakit periodontal, terutama yang lanjut, perlu dipertimbangkan keterlibatan kuman-kuman gram negative serta anaerob, sehingga dengan demikian pilihan antibiotic jatuh pada tetrasiklin ( seringakali digantikan dengan golongan aminopenisilin karena ber spectrum luas juga) atau metronidazol karena efektivitas terhadap anaerob. Pemberian dapat berupa per oral maupun lokal seperti gel, tergantung dari luasnya dan tahap proses penyakit.
4.      Kumur-kumur antiseptic : terutama yang sering digunakan adalah Chlorhexidine 0.20 %. Kumur-kumur sekurangnya 1 menit sebanyak 10 cc terbukti efektif dalam meredakan proses peradangan pada jaringan periodontal.
5.      Analgetik-anti inflamasi : untuk meredakan gejala simtomatik